Pergumulan Kaum Muda di Panggung Politik

Oleh Aminuddin Siregar

Pergumulan politik itu bisa diperpanjang, lantaran yang bernama panggung politik itu tidak lepas dari seberapa besar peluang dan seberapa lhebat kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing petarung. Pergumulan di panggung politik, sudah jelas arahnya, yakni menjadi pemimpin bangsa baik pada tataran pemerintahan maupun dalam tatanan lembaga politik.

Karena itu tidak saja diperlukan modal financial, modal intelektual tetapi juga modal social. Sesudah menjadi pemimpin, melalui pergumulan politik itu akan disusul oleh adanya wewenang, kekuasaan dan pengaruh. Tetapi, bisakah pengaruh ini muncul ketika para petarung dituntut untuk bisa dicintai oleh rakyat? Sebab sekarang ini rakyat sudah mulai jenuh dengan yang bernama pimpinan karbitan.

Meski demikian saya tetap punya intuisi yang kuat bahwa di suatu ketika entah kapan saatnya akan ada muncul tokoh muda yang akan memimpin negeri nyiur melambai ini alias Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Kepiawaian politik dari para tokoh muda akan muncul bagaimana layaknya seperti yang dilakukan Barack Obama, melangkah maju ke Gedung Putih. Meskipun kultur dan model kepolitikan kita sangat jauh berbeda dengan Negara sebesar Amerika Serikat itu.

Dalam buku berjudul “Menerjang Harapan : Dari Jakarta Menuju Gedung Putih: Barack Obama yang menyebut dirinya sebagai Jakarta’s street kid, yang tetap meyakini nilai-nilai yang dimilikinya, meliputi kepercayaan diri, peningkatan diri dan berani mengambil risiko. Nilia itu juga menyangkut semangat, kedisiplinan, kesederhanaan, dan kerja keras, termasuk sikap hemat dan tanggung jawab pribasi.

Dalam konteks lebih luas Obama percaya bahwa nilai-nilai itu juga mengekspresikan kepercayaan bahwa setiap individu bebas untuk mengejar berbegai kepentingan demi kesejahteraan mereka sendiri dan masyarakat sebagai suatu kesatuan. Inilah agaknya yang juga membuat Obama ingin melaju sembari mempertanyakan sejauh mana nilai-nilai ini dihargai. Sehingga legitimasi pemerintahan, dan ekonomi bisa secara lebih baik dan dihargai.

Obama juga mengakui bahwa rasa kedekatan dengan banyak orang disekelilingnya membuatnya tersentak dan menurutnya nilai-nilai moral sangat menentukan cara mereka memberikan suara yang tetap mempertimbagkan keamanan nasional sebagai yang terpenting.

Kembali pada persoalan pergumulan di panggung politik, yang walau bagaimana pun kemungkinan tampilnya kaum muda akan menimbulkan suatu kejutan besar. Dari kejutan besar inilah diharapkan situasi perpolitikan kita di Indonesia tidak banyak menimbulkan persoalan dikemudian hari, seperti yang selalu menyisakan beban berat bagi pemimpin berikutnya.

Seperti kita ketahui bahwa, pelaksanaan kekuasaan politik melalui wewenang sah, tidak sedikit yang kemudian menimbulkan persoalan. Lantara nilai-nilai yang kita miliki baik secara politik, cultural, social dan psikologis kerap tidak dihargai. Itu sebabnya muncul pemikiran ke arah regenerasi kepemimpinan. Tidak saja di pusat tetapi juga regenerasi kepemimpinan ditingkat lokal. Dengan harapan bangsa ini terhindari dari ancaman bahaya yang bernama Kolusi, korupsi dan nepotisme.

Ketidakstabillan politik yang berakibat lemahnya struktur ekonomi telah menimbulkan krisis moneter berkepanjangan. Sehingga selain muncul keengganan untuk tampil juga melahirkan pesimisme terhadap laju pelaksanaan reformasi, sebagaimana diharapkan banyak pihak dan kalangan, termasuk setiap warga yang mendambakan munculnya reformasi disemua level dan tingkatan pemerintahan.

Kaum muda yang tadinya memiliki kepercayaan diri untuk tampil, kembali memudar, lantaran, ruang gerak pembinaan terhadap genrasi yang lebih muda dianggap kurang terbuka. Sehingga tidak memungkinkan untuk tampil sebagai pemimpin bangsa, walaupun sebenarnya sangatpotensial.

Komitmen pemimpin politik mesti menjamin dan tidak menjanjikan semata. Dengan segala janji popular yang disampaikan saat kampanye misalnya, akan tetap ditunggu oleh masyarakat dan khalayak ramai ini. Urusan menunggu dan menanti apa gerangan yang bisa menyejukkan hati rakyat dan dapat menikmati hidup yang sejahtera, selalu dianggap gagal dan tidak menyentuh sebagian besar rakyat. Jadi silakan maju dan ikuti pergumulan politik itu dengan penuh keyakinan dan penuh tantangan untuk lebih banyak manfaatnya bagi kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Mudah-mudahan.

1 Komentar »

  1. Singal Said:

    Semoga pemimpin muda itu muncul.
    Saat ini (menurutku) belum ada, anak muda yang ingin jadi pemimpin atau sudah caleg (politikus?) sering menggenggam hp alias phoncell, atau ponsel hehehe..mereka sibuk dengan urusannya sendiri, dengan muka yang bersih dan licin.


{ RSS feed for comments on this post} · { TrackBack URI }

Tinggalkan komentar